Blogger? atau sekedar orang yang punya blog?
Sebagai newbie di dunia blogger, terkadang saya hanya bisa ber-'ooh', 'aah', dan 'wow' jika mendengar cerita ataupun mengunjungi blog blogger lainnya. Karena saya merasa benar-benar sebagai pendatang baru di dunia ini, bagaimana tidak? saya baru mengenal blog di tahun 2013 ketika rajin browsing persiapan pernikahan saat itu. Sebelumnya hanya 1 kali saya mengupas habis blog teman saya untuk dijadikan bahan lucu-lucuan acara foolish story (acara tradisi kelulusan di himpunan kampus saya dulu).
Sebagai newbie di dunia blogger, terkadang saya hanya bisa ber-'ooh', 'aah', dan 'wow' jika mendengar cerita ataupun mengunjungi blog blogger lainnya. Karena saya merasa benar-benar sebagai pendatang baru di dunia ini, bagaimana tidak? saya baru mengenal blog di tahun 2013 ketika rajin browsing persiapan pernikahan saat itu. Sebelumnya hanya 1 kali saya mengupas habis blog teman saya untuk dijadikan bahan lucu-lucuan acara foolish story (acara tradisi kelulusan di himpunan kampus saya dulu).
Saya memang bukan orang yang tahan berjam-jam browsing bila sedang tidak ada kerjaan atau mungkin lebih tepatnya, saya suka bingung mau browsing apa, haha. Saya lebih memilih nonton film di TV, jalan-jalan keluar atau melakukan aktivitas off-screen lainnya. Maka tak heran jika saya jarang tau dan kenal blog-blog lain. Blog yang saya follow hanya blog teman yang saya kenal dan 4 blogger lokal terkenal saja. Apalagi blogger mancanegara, tak kenal satupun! Hihi.
Saya pernah ikut sebuah workshop Blogging suatu komunitas blogger, kebetulan lokasinya dekat dengan rumah dan pembicaranya adalah blogger lokal terkenal yang saya ikuti. Alasan saya ingin mengikuti workshop ini sesungguhnya karena saya ingin bertemu dengan blogger ini, penasaran orangnya di kehidupan nyata itu seperti apa, haha (She's very lovely btw, as seen on her blog) Yang saya lupa adalah acara tersebut diadakan oleh sebuah komunitas yang didirikan oleh blogger professional dan pesertanya kebanyakan adalah orang yang sudah lama bergelut di dunia blogger. Ngobrol-ngobrol dengan peserta lain saya jadi merasa the real newbie, haha. Dari situ saya baru tahu multiply udah tutup (padahal ga tau juga multiply itu apa), Diana Rikasari masih pakai '.blogspot' belum jadi '.com' seperti blogger terkenal lainnya (saya juga baru tahu Diana Rikasari), ada banyak kompetisi blogging bersliweran dan cara-cara lain untuk mendapatkan sponsor, dan memang blog itu bisa dijadikan uang ya ternyata. Wow.
Saya pernah berbincang dengan teman baik yang lebih senior di dunia blogger. Ternyata memang banyak sekali varian blogger dari yang professional (food, fashion, family, IT, Home & Living, etc) baik pribadi maupun for a business cause, ada yang memang untuk menuangkan hobi menulisnya atau sekedar just for fun, hingga yang famous wanna be sampai sikut-sikutan atau sirik-sirikan dengan blogger lain, haha. Lucu sekaligus ngeri juga. Saya jadi penasaran dan membaca beberapa blog yang dimaksud, lalu memencet sejumlah link yang ada dan nyambung lagi ke blog lainnya. Seru juga ternyata, haha.
Lalu dari hasil blog walking tadi saya juga menemukan sebuah post tentang labelling, dimana sekarang ini mudah dan banyak sekali orang yang melabeli dirinya sebagai seorang profesional, baik itu blogger, photografer, fashion designer, traveller, etc, padahal yang bersangkutan sebenarnya masih baru memasuki dunia tersebut dan belum dapat dijamin keseriusannya dalam dunia tersebut. Menekankan betapa banyaknya orang yang ikut 'trend biar kekinian' istilahnya. Ouch. Tapi saya sih merasa wajar ya, toh para profesional itu naik pamornya karena banyak yang minat sama bidang yang mereka tekuni, tak heran bila banyak yang ingin mengikuti.
Lalu dari hasil blog walking tadi saya juga menemukan sebuah post tentang labelling, dimana sekarang ini mudah dan banyak sekali orang yang melabeli dirinya sebagai seorang profesional, baik itu blogger, photografer, fashion designer, traveller, etc, padahal yang bersangkutan sebenarnya masih baru memasuki dunia tersebut dan belum dapat dijamin keseriusannya dalam dunia tersebut. Menekankan betapa banyaknya orang yang ikut 'trend biar kekinian' istilahnya. Ouch. Tapi saya sih merasa wajar ya, toh para profesional itu naik pamornya karena banyak yang minat sama bidang yang mereka tekuni, tak heran bila banyak yang ingin mengikuti.
Well, Tujuan saya bikin blog ini adalah sebagai Diary atau Album kehidupan kami, terutama Kaila. InsyaAllah niat saya diawali dengan niat baik, tidak dengan embel-embel pamer/riya dan juga semoga anaknya ketika dewasa nanti berkenan. Saya juga insyaAllah tidak mengumbar foto-foto yang membuat anak saya malu dikemudian hari, malah berharap menjadi album memori manis untuk dikenang dan berbagi kebahagian dengan pembaca.
Art Print dari workshop yang saya sebut diatas :D |
Ada 1 blog tentang parenting yang saya sukai karena tulisannya yang orisinil, lugas dan detail namun enak dibaca. Blog tersebut menceritakan dengan detail perkembangan 2 buah hatinya. Namun sudah setahun belakangan blog tersebut tidak pernah update. Ternyata beliau memang memutuskan untuk tidak menulis lagi di blog tersebut dan mengalihkan tulisan ke blog lainnya yang tidak terlalu personal seperti blog yang ditinggalkannya. Tentu saya sebagai pembaca setia bersedih karena blog tersebut benar-benar memberikan manfaat untuk saya, tapi dilain sisi saya memikirkan dari sudut pandang sang penulis dan menebak-nebak akan keputusannya tersebut. Mungkinkan isu internet bullying atau internet crime tentang kejahatan pada anak ataupun informasi pribadi yang dapat dipersalahgunakan yang membuatnya memberhentikan tulisannya secara tiba-tiba? (ada tulisan yang menggantung dan membuat saya penasaran bagaimana hasil akhirnya sebenarnya, hehe)
Seorang blogger terkenal juga pernah bercerita di salah satu postnya tentang betapa sensitifnya cerita yang dia angkat karena sangat menyangkut personal, hingga dia meminta followernya untuk menghormatinya dengan tidak menyudutkannya dengan pertanyaan-pertanyaan hasil rasa penasaran followernya terhapat hasil akhir cerita tersebut sementara dirinya sendiri masih cemas akan hasil akhirnya.
2 orang ini membuat saya menyadari betapa luar biasanya pengaruh internet ke kehidupan kita. Banyak sekali postingan di media sosial mengenai bahayanya mempublish foto anak ke media sosial/internet dengan alasan cyber crime. Entah benar-atau tidak, saya hanya dapat mengucap Bismillahirrahmaanirrahiim, semoga blog ini tetap pada jalur niat mula saya memulainya atau berkembang menjadi lebih baik dan memberikan manfaat (in a positive way). Amin.
0 comments :
Post a Comment