Cerita Tamasya : Terbang Pertama Kali

Ready to go!

Alhamdulillah, akhir Januari kemarin rencana liburan kami terlaksana dengan baik. Rasanya sangat menyenangkan sekali ya, jalan-jalan bertiga ke tempat yang jarang dikunjungi, tanpa beban kerjaan pokoknya cuma jalan-jalan saja. Ah! benar-benar bersyukur.

Jadi seperti yang pernah saya ceritakan sebelumnya, saya punya target untuk jalan-jalan minimal sekali dalam setahun. Dan kali ini kami memutuskan untuk jalan-jalan ke Singapura, dengan pertimbangan jaraknya yang cukup dekat sehingga aman dan nyaman bagi saya dan suami yang untuk pertama kalinya mengajak Kaila liburan menggunakan pesawat terbang. Selain tentu juga karena kota ini super stroller friendly dan fasilitas publik dan angkutan umumnya yang memadai, bersih dan terawat sehingga nyaman jadi destinasi liburan.

Beli tiket pesawatnya sudah lama yaitu Juli tahun lalu ketika lagi promo Airasia, sedikit maksa biar jadi liburan no matter what. Haha. Tak lupa selalu berdoa agar kami semua diberikan kesehatan sehingga bisa pergi liburan sesuai rencana. Ya iyalah, siapa sih yang bakal tau apa yang akan terjadi 6 bulan kemudian? Pertimbangan saya memilih bulan Januari waktu itu adalah Kaila yang sudah berumur 16 bulan sehingga dirasa akan sudah cukup besar dan tidak merepotkan. Sempat deg-deg an karena di awal Januari kami bertiga diserang Flu, tapi alhamdulillah sembuh dan kembali fit pada waktunya, fiuh.

Kelemahan lain dari memesan tiket jauh hari adalah tentu saja seputar budget, klasik. Biarpun sudah di cadangkan ternyata adaaaa aja kebutuhan mendadak di awal tahun yang luput dari radar. Jadilah kami mengakali dengan mencari-cari penginapan yang pas dikantong. Padahal impian saya sebelumnya diliburan kali ini ingin menginap di Marina Bay Sands, hiks. Tapi akhirnya saya bisa move on dan merelakannya lalu optimis mencari penginapan lain yang oke dari segi hotelnya dan harganya.

Saking ingin iritnya, awalnya kami mencari-cari penginapan berupa hostel tapi langsung kami coret dari list karena kebanyakan hostel tidak mengijinkan tamu yang membawa bayi untuk menginap di tempat mereka. Sempat melirik AirBnB juga namun saya urungkan mengingat pengalaman buruk saya sebelumnya ketika menginap di apartemen di Singapura. Dan pencarian kami berakhir pada BIG Hotel.

Untuk ittinerary saya hanya berencana berkunjung ke SEA Aquarium dan Garden by the Bay saja. Tidak mau muluk-muluk mengingat kami hanya berdua mengasuh bayi 16 bulan diliburan kali ini. Suami sempat mengajukan list destinasi arsitektural yang ingin dikunjungi, dan sudah dimasukan ke jadwal juga, namun yang seperti saya duga, ga kesampaian semuanya, haha.

Di liburan kali ini suami punya ide untuk membuat video Kaila yang tentunya dengan senang hati saya dukung sepenuhnya. Ide besarnya adalah video menerus dimana Kaila berjalan 1 arah dengan scene berganti namun menerus di setiap tempat yang kami kunjungi. 

Tiket pesawat, hotel, ittnerary dan dolar singapura sudah ditangan. Berkemas-kemas di pagi hari H keberangkatan karena kami mengambil penerbangan sore. Segala dibawa dan dimasukkan kedalam koper (ibu parnoan). Selain baju dan peralatan mandi, Susu formula 1 kaleng, pospak 1 bungkus isi 20, botol susu 3 buah, termos, obat-obatan dan lainnya sukses masuk kedalam 1 koper. Yak! Kami siap berangkat!

Diantar oleh mamih sekeluarga jam 3 sore kami sudah siap di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Minum kopi sambil makan sore, sholat lalu siap masuk ruang tunggu boarding sambil melaksanakan syuting (*tsahh) Kaila seperti yang sudah direncanakan. Eh, pesawatnya delay, untungnya cuma 1 jam. Alhamdulillah Kaila  nurut dan anteng seperti yang diharapkan (selama ada bap a.k.a iPhone bunda). Jam 6 sore kami boarding dengan Kaila yang sudah terlihat mengantuk, beberapa saat setelah terbang Kaila menyusu lalu tertidur (Hore!). Pukul 8 lewat kami mendarat di Singapura dengan selamat. 

Pocky dan Bap, Perfect duo mood booster Kaila.

Tetep ngunyah pocky pas boarding.

Oh ya, saya menyewa stroller Baby Zen YOYO di online shop untuk liburan ini. Karena stoller milik Kaila terhitung besar dan berat untuk bepergian jauh tanpa mobil. Langsung jatuh cinta sama stoller compact semacam ini, praktis, mungil tapi tidak sempit untuk diduduki dan kokoh untuk travelling.

Kaila dan Baby Zen Yoyo Impian *ihik.

Keluar pesawat, ambil koper, melewati imigrasi dan langsung menuju Sky Train untuk pindah ke Terminal 3. Di Terminal 3 kami sempatkan mengganti popok Kaila dan memberinya susu, tak lupa mengisi air panas dan air minum yang tersedia gratis di nursery room bandara (irit mode on). Lalu melanjutkan perjalanan menuju stasiun MRT.

Bagian tudung stoller bisa dilipat biar ga menuh-menuhin tempat di kereta. *i love you babyzen yoyo

Kaila terlihat menikmati perjalanan dan suasana baru ini. Walaupun ketika keluar Stasiun Bugis kami sempat nyasar karena disorientasi arah ketika mencari hotel, namun Kaila tetap terlihat enjoy menikmati udara malam Singapura. Begitu sampai hotel langsung cusss gogoleran di kasur deh si Kaila.

Terpesona oleh interior lobby hotel yang kekinian dan lebih terpesona lagi oleh ukuran 12 meter persegi kamarnya yang super mungil namun suprisingly super nyaman! Harus ada cerita khusus tentang hotel ini nih.

Lihat deh dinding kamar pas seukuran panjang standar tempat tidur yaitu 2 meter saja! 

Demikian cerita pengalaman terbang pertama kali membawa Kaila yang berumur 16 bulan. Alhamdulillah tidak se-horror yang dibayangkan (Horornya besok malamnya *bocoran cerita, Hehe)

Lanjut ke cerita hari esoknya yaa! :)