Merangkai Bunga

Cerita pengalaman pertama mengikuti workshop merangkai bunga.
Sabtu 12 September yang lalu saya mengikuti workshop merangkai bunga yang diselenggarakan oleh Kiehl's, salah satu merek produk kecantikan dari Amerika. Workshop ini merupakan salah satu rangkaian promosi produk terbaru dari Kiehl's yaitu Iris Extract Activating Treatment Essence. Oleh karena itu bunga utama yang dirangkai tentunya adalah bunga iris.

Alasan saya mengikuti workshop ini adalah karena saya ingin mengetahui dasar-dasar merangkai bunga dan memang dari dulu saya ingin sekali mengikuti workshop merangkai bunga namun belum menemukan waktu dan harga yang pas. Kebetulan saya memang pengguna produk Kiehl's dan saya mengikuti akun instagram mereka (@kiehlsid) sehingga saya dapat informasi mengenai workskop ini. Untuk mengikuti workshop ini saya diharuskan untuk membayar 300 ribu rupiah yang nantinya bisa digunakan untuk membeli produk Kiehl's. Jadi sebenarnya sama saja dengan saya harus membeli produk Kiehl's untuk mengikuti workshop ini yang mana menurut saya merupakan sebuah deal yang sangat menarik.

Workshop ini diadakan di outlet Kiehls di Seibu Grand Indonesia. Saya ikut sesi kedua yang diadakan jam 3 sore. Workshop ini berlangsung selama 2 jam. Dimulai dengan pembukaan dari pihak Kiehl's yang menjelaskan alasan diadakannya workshop ini serta memperkenalkan produk Iris Extract Activating Treatment Essence mereka. Peserta yang hadir diberi kesempatan untuk mencoba produk tersebut yang dituangkan dalam bentuk masker. Saya mencoba menggunakan masker tersebut selama 5 menit dan Voilla! Kulit wajah saya menjadi segar sekali dan terasa kenyal. Sesungguhnya saya sangat suka dengan produk ini namun karena harganya yang cukup menguras kantong dan saya lebih perlu toner sehingga pada akhirnya saya memilih untuk menggunakan voucher yang saya dapatkan untuk membeli toner Callendula dari dulu sudah saya incar.

Selesai pembukaan acara dilanjutkan dengan workshop yang dipandu oleh Natasha Roesli dari Atelier Fleuri. Disini kami diajarkan untuk merangkai sebuah buket bunga tangan (Hand flower bouquet). Bunga-bunga yang digunakan merupakan bunga import, Bunga Iris berwarna ungu diimport dari Jepang, lalu ada bunga yang berfungsi sebagai pengisi (saya lupa namanya) diimport dari eropa, batang daun Eucalyptus dari Australia, lalu batang yang mirip sekali dengan batang beras atau gandum yang berfungsi sebagai pemberi gerakan pada buket bunga yang saya juga lupa darimana, he2.




Setelah memperkenalkan jenis bunga yang dipakai, Natasha juga menjelaskan ketahanan bunga tersebut serta cara merawatnya. Bila dirawat dengan baik dan benar menurutnya bunga iris ini dapat bertahan hingga 1 minggu. Cara merawatnya adalah dengan meletakkan bunga ini di ruangan yang dingin, gelap dan tidak terkena sinar matahari. Karena bunga ini merupakan bunga import yang tidak tahan dengan kelembapan iklim Indonesia, bila dibiarkan bunga ini akan layu dalam waktu satu hari. Lalu untuk air yang digunakan disarankan untuk memakai air mineral botol dibanding air tanah. Dengan menggunakan air mineral botol kita hanya perlu mengganti air dalam waktu 2 hari sekali, beda dengan air tanah yang harus diganti 2 kali sehari. Selain itu untuk vas yang digunakan juga sebaiknya dicuci dengan sabun lalu dibilas hingga bersih setiap kita mengganti air. Dan tak lupa memotong 2,5 cm batang bunga ketika mengganti air dengan air yang baru.

Natasha Roesli (@atelierfleuri)
Untuk merangkai bunga, pertama kita diharuskan membuang bagian-bagian yang tidak perlu pada batang bagian bawah bunga agar pegangan buket bunga tidak terlalu besar nantinya. Sehingga yang tersisa hanyalah bagian atas yang akan terlihat ketika dirangkai. Setelah itu, Natasha mengajarkan cara memegang ketika menyusun rangkaian bunga yang baik dan benar. Memegang dan menyusun batang bunga harus searah, tujuannya agar memudahkan kita memegang batang-batang bunga dan bila disusun dengan searah rangkaian tersebut akan kokoh bahkan bisa berdiri sendiri.

Ada beberapa gaya dalam merangkai bunga tapi Natasha lebih suka dengan gayanya sendiri yang sedikit liar dan tidak teratur tapi tetap memiliki komposisi yang cantik dan tepat dalam rangkaian bunganya. Yang terpenting adalah tidak mengumpulkan bunga pada satu titik dan tidak sejajar, sehingga rangkaian bunga tidak terlihat membosankan. Natasha juga menegaskan tidak ada yang salah dalam merangkai bunga, semuanya memiliki preferensi tersendiri. Kemudian Natasha memberi contoh cara dia merangkai bunga, setelah itu membiarkan kami berkreasi dalam merangkai. Berikut adalah rangkaian bunga saya.



Dalam memberikan materi workshop Natasha sangat pintar menjelaskan, dan sangat membantu ketika peserta merasa kesulitan. Natasha melihat satu persatu pesertanya dan memberikan arahan-arahan yang mudah dimengerti. Selain itu suasana workshop juga santai dan sangat menyenangkan. Oh ya, di workshop ini Kaila juga ikutan loh! ikut meramaikan maksudnya, haha. 



Sekian cerita kali ini, lain kali mau ikutan lagi ah workshop sejenis ini. Baik untuk mengisi waktu me time yang berharga. Hihi




2 comments :

  1. uwah bener tuh fi, makanya selalu ketagihan ikutan workshop karena emang bener2 dapet ya me timenya betewe kenapa gak lipstikan sih kan jadi kurang cetar fotonya haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lupa pake lipstik mba. Tapi masih oke lah ya fotonyaa. Haha. :p

      Delete

 

Hi! Welcome to My Blog

Hi! Welcome to My Blog
Fianty T Triswara. Family Blogger.

Quotes

"Children have never been very good at listening to their elders but they never failed to imitate them" - James Baldwin

“The hardest job kids face today is learning good manners without seeing any”- Fred Astaire.

“Motherhood is not a battle against other mothers. Motherhood is your journey with your children” –NN

“Every time you eat or drink, you are either feeding disease or fighting it.” – Heather Morgan.

Kind Reminder

Please do not copy paste without my permission. Thank you.