Cerita Tamasya : Bandung (Bagian 3 : Dusun Bambu)


Berangkat dari Stevie G Hotel kami menyusuri jalan sersan bajuri untuk mencapai Dusun Bambu. Tidak terlalu lama hanya membutuhkan waktu 20 menit saja. Belum ada bayangan akan  apa yang ditawarkan oleh Dusun Bambu ketika itu yang jelas kami ingin makan siang disana. Ternyata Dusun Bambu itu memang wisata tempat makan ya. Tidak sekedar tempat makan saja tapi disini kita bisa sambil berwisata alam, ada taman bunga, sawah dan tersedia juga camping ground untuk menginap. 

Masuk di area pintu gerbang Dusun Bambu, pengunjung diharuskan membayar tiket masuk perorang yang nantinya dapat ditukarkan dengan bibit tanaman ataupun air mineral. Sesampainya kami di area parkir ternyata ramai sekali pengunjungnya, bahkan banyak bis-bis yang mengantar rombongan untuk berwisata. Turun dari mobil kami menuju halte wara-wiri untuk naik kendaraan yang mengantar kita mencapai area restoran. Pengunjung juga bisa berjalan kaki tapi kali ini kami memilih untuk naik kendaraan walau antriannya lumayan panjang, dan keputusan kami benar karena jalanannya menanjak. Lumayan loh nanjak sambil gendong bayi 7 kilogram, Haha.

Sampai di drop off point kami ditawarkan 4 jenis restoran:
1. Lutung Kasarung. Area makannya unik karena kita makan diatas pohon! ada jembatan yang melayang diantara pepohonan dan sebagai akses menuju 'pod' termpat makan yang menyerupai telur atau sarang burung. Cantik sekali!
2. Burangrang Restoran
3. Purbasari. Restoran saung lesehan diatas danau.
4. Pasar Khatulistiwa. Berupa food court dengan berbagai macam pilihan makanan dan ada area toko oleh-olehnya.

Kami memutuskan untuk makan di pasar khatulistiwa. Keadaan sangat ramai ketika kami tiba sehingga cukup sulit mencari meja kosong. Untuk makanan yang disajikan menurut saya rasanya standar. Tapi suasananya oke banget, mungkin jika tidak terlalu ramai lebih oke lagi. Untuk makan siang Kaila kali ini saya sudah tidak menawarkan bubur lagi, tapi langsung memesan nasi putih dan tahu goreng untuk makan siang Kaila, tidak lupa dengan telur orak-arik sisa sarapan tadi. Haha. Dan senang sekali karena Kaila melahap habis tahu dan telur tersebut. Sejak titik inilah Kaila mulai makan nasi, di umur 8 bulannya. Hihi. 

Selesai makan kami sempatkan berkeliling sebentar sebelum kembali lanjut perjalanan. Dan kali ini ketika kembali ke area parkir kami memilih untuk berjalan kaki dan melewati sawah! Top untuk yang mendesain alur skenario pencapaian pengunjung di Dusun Bambu ini. Landscape yang disajikan juga cantik sekali dengan bunga warna-warni. Jika ditanya apakah akan kembali lagi? Tentunya iya!
 






 



Selesai bersenang-senang di Dusun Bambu, kami menuju ke cimahi singgah sebentar ke rumah nenek sebelum kembali ke Jakarta.

Sekian cerita liburan kami yang sangat menyenangkan.
We LOVE Bandung!
Terimakasih Bandung
:)




0 comments :

Post a Comment

 

Hi! Welcome to My Blog

Hi! Welcome to My Blog
Fianty T Triswara. Family Blogger.

Quotes

"Children have never been very good at listening to their elders but they never failed to imitate them" - James Baldwin

“The hardest job kids face today is learning good manners without seeing any”- Fred Astaire.

“Motherhood is not a battle against other mothers. Motherhood is your journey with your children” –NN

“Every time you eat or drink, you are either feeding disease or fighting it.” – Heather Morgan.

Kind Reminder

Please do not copy paste without my permission. Thank you.